Pada halaman berikutnya Anda akan mendapatkan wawasan dan penjelasan lebih mendalam tentang fotografi. Nah, supaya Anda tidak kebingungan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam dunia fotografi sebagaimana muncul dalam penjelasan saya berikutnya, ada baiknya jika anda mengenal istilah fotografi berikut ini terlebih dahulu.

  • A : Singkatan dari auto, yaitu sebuah sandi untuk fasilitas otomatis yang tersedia dalam kamera. Artinya, bila selector diputar ke posisi ini, maka bukaan diafragma akan bekerja otomatis setelah fotografer menentukan kecepatan rana (shutter speed) atau sebaliknya.

  • AF : Singkatan dari auto focus, yaitu cara kerja kamera secara otomatis dalam menentukan fokus
  • AL servo AF : Saran pilihan autofocus yang digunakan untuk memotret obyek-obyek bergerak. Pilihan yang efektif untuk pemotretan olahraga.
  • Angle of View : Sudut pandang atau sudut pemotretan. Cara melihat dan mengambil obyek yang akan difoto.
  • Aperture Diagram : Lubang tempat cahaya masuk ke dalam kamera dari lensa ke atas film.
  • Aperture Priority (A) : Pencahayaan otomatis prioritas bukaan diafragma. Jika bukaan diafragma disetel terlebih dahulu, maka kecepatan rana akan bekerja otomatis.
  • Artificial Light : Cahaya buatan manusia yang digunakan untuk memotret. Misalnya, lampu kilat, api, dan lain-lain.
  • Auto Program/ Programmed Auto (P) : Fasilitas otomatis untuk memilih pencahayaan yang telah terprogram sebelumnya dan high speed, tergantung pada pemakaian panjang-pendek fokus lensa.
  • Auto Winder : Motor yang berguna untuk memajukan film secara otomatis dan cepat tanpa harus diengkol terlebih dahulu. Sering digunakan oleh fotografer olahraga atau yang mengutamakan obyek-obyek bergerak cepat.
  • Backlight : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang berasal dari belakang obyek utama. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; obyek foto dikelilingi rim light namun kadang merugikan karena dapat menimbulkan flare.
  • Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk melakukan penggantian lensa.
  • Birds Eye View : Sudut pandang dalam pemotretan yang mirip dengan apa yang dilihat burung pada saat terbang.
  • Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakan cahaya buatan yang berfungsi menggantikan peran cahaya matahari dalam pemotretan. Untuk menangkap kilatan diperlukan kecepatan tertentu (biasanya saya menggunakan setelan 1/70 detik untuk obyek dalam ruangan).
  • Blitzlichtpulver : Cikal bakal lampu kilat. Terbuat dari beberapa campuran bubuk, diantaranya potasium dan magnesium yang akan memancarkan kilat ketika disulut.
  • Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar karena gerakan yang disengaja atau tidak disengaja dan dapat pula disebabkan oleh efek besar kecilnya bukaan diafragma.
  • Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidak langsung yang berasal dari sumber cahaya. Cara paling efektif yang dapat dicoba adalah memantulkan pancaran sinar ke sudut lain sebelum mengenai obyek.
  • Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang sama dengan memberikan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda pada suatu obyek (di samping pengukuran pencahayaan normal).
  • Continous (C) : Continous ialah sandi fasilitas yang terdapat pada kamera. Fungsinya ialah untuk melakukan bidikan gambar secara beruntun dengan kecepatan tertentu (umumnya 3 bingkai per detik).
  • Candid Camera : Foto atau potret yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi sehingga obyek foto tidak mengetahuinya. Cara ini biasanya menghasilkan foto yang tampak natural.
  • Center of Focus : Pusat perhatian. Juga kerap disebut sebagai Center of Interest. Pusat perhatian membuat pesan dan teknis yang ingin disampaikan pemotret tergambar secara fisik pada foto.
  • Center Weight : Pengukuran pencahayaan yang tertuju hanya pada 60 persen daerah tengah gambar (bidang) foto.
  • Coating : Pemberian suatu lapisan tipis pada permukaan lensa. Fungsinya untuk menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari berbagai bahaya, misalnya jamur.
  • Cold Tone : Warna yang bernada dingin, berwarna biru kelabu dengan nada warna dingin.
  • Color Balance : Keseimbangan warna
  • Composition : Komposisi, yaitu penempatan bagian-bagian sebuah gambar untuk membentuk kesan kesatuan yang bersinergi sehingga enak untuk dipandang.
  • Continous Light : Lampu kilat yang digunakan untuk memotret; Cahaya dapat menyala terus-menerus (berulang-ulang).
  • Contrast : Kontras. Secara umum kontras diartikan sebagai perbedaan gradasi, kecerahan, atau nada (warna), antara bidang gelap (shadow) dengan bidang terang.
  • Cropping : Cropping dapat diartikan sebagai pemadatan atau pemotongan gambar dalam foto dengan membuang bagian-bagian tertentu yang kurang dikehendaki.
  • Density : Densitas atau kepekatan dalam fotografi . Istilah ini menyatakan tebal-tipis lapisan perak yang melekat pada film. Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.
  • Depth : Kedalaman, yaitu efek dimensional yang timbul karena adanya perbedaan ketajaman.
  • Depth of Field (DOF) : Bagian yang tampak tajam (tidak buram) dan jelas yang berada dalam jangkauan tertentu. Biasanya juga disebut sebagai ruang tajam.
  • Diaphragm : Diafragma, yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan-kepingan logam tipis yang berada di dalam atau belakang lensa.
  • Fill in flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisi pemotretan yang tidak terlalu memerlukan lampu kilat, lampu initetap dinyalakan untuk menerangi bagian-bagian gelap dari obyek, misalnya bayangan pada pemotretan luar ruangan.



Leave a Reply.